Kadangkala kita bingung terhadap wisata malam saat liburan. Masa mau tinggal dihotel saja tanpa beraktifitas. Nah waktu ke Jogja ini saya juga bingung, enaknya mau ngapain. Setelah pulang saya rangkum saja beberapa aktifitas malam hari di Jogjakarta yang bisa kita lakukan.

1. Taman Pelangi di Museum Jogja Kembali

Taman pelangi ini persis berada di area museum Jogja Kembali didekat Ring Road Utara. Carinya tidak terlalu susah, karena masih didalam kota dan banyak orang tau. Disebut taman pelangi karena disana ada banyak lampion berwarna-warni yang bisa dibuat obyek foto-fotoan atau selfie. Jadi museum Jogja Kembali ditengah dan taman pelanginya berada disekelilingnya.

Selain lampion ada juga stand PKL yang tersebar di beberapa titik, seperti jagung bakar, pakaian, roti dan macam-macam barang lainnya. Bagi yang mau kasih makan ikan dikolam juga tersedia makanan ikan seharga seribu rupiah saja. Anak-anak pasti suka karena ikannya buanyakkkk banget. Ada juga kereta kelinci yang berkeliling, tapi saya lupa harganya karena tidak naik. Juga ada panggung gembira tapi mungkin temporary karena saat saya kesana sedang dibangun untuk menyambut Idul Fitri. Tapi yang pasti Taman Pelangi layak untuk dijadikan jujugan malam.

Untuk biaya masuk hanya sebesar 15 rb saja dan biaya parkir 5 rb dibayar saat keluar.

2. Angkringan Lek Man atau Kopi Joss

Salah satu wisata kuliner yang tidak boleh ditinggalkan saat ke Jogja adalah mencoba makan di angkringan. Dulunya yang disebut angkringan itu adalah orang jual makanan dengan cara rombongnya yang terbuat dari bambu dipikul dan penerangannya cuma memakai lampu tempel yang berbahan bakar minyak tanah. Tapi sekarang Angkringan sudah manjadi seperti warung meski yang dijual tetap sama. Utamanya mereka menjual sego kucing (nasi kucing) dan sate-satean seperti sate usus, sate telur puyuh, sate ayam, juga aneka gorengan seperti tempe goreng, menjes goreng, tahu goreng dan lain-lain. Juga tersedia ketan bakar.

Untuk menu minumnya ada teh, susu, jeruk dan andalan utama adalah kopi joss. Kopi Joss terkenal karena cara menyajiannya yang unik, sebenarnya kopi joss sama saja dengan kopi biasa yaitu kopi yang ada ampasnya tetapi didalam gelasnya diberi arang yang masih menyala. Konon arang ini mengurangi racun dan cafein yang ada didalam kopi.

Angkringan yang terkenal adalah angkringan Lek Man yang terletak di jalan Wongsodirjan. Cuma karena jalan ini satu arah jadi jangan sampe salah masuk, untuk menuju ke sana kita harus dari arah Letjen Suprapto atau Tentara Pelajar baru masuk ke Suryonegaran  dan lanjut ke Wongsodirjan. Tapi bila dari jalan Margo Utomo tinggal muter masuk Gowongan Kidul.

Nanti disepanjang jalan Wongsodirjan sebelah kanan akan banyak berjejer warung angkringan, tapi kalau mau cari Angkringan Lek Man berjalanlah ke arah ujung jalan nanti akan ada angkringan yang memakai meja kursi (bukan lesehan) nah itu dia Lek Man.

Harga di angkringan ini sangat murah, untuk nasi kucingnya saja hanya 2rb/ bungkusnya dengan isi mie dan tempe atau teri atau tahu sedang untuk menu lainnya harga juga murah bervariasai antara 1-2 rb saja. Jangan lupa untuk mengingat apa yang kita ambil, karena sistem bayarnya makan dulu bayar belakangan.

3. Malioboro

Jalan malioboro, sudah sangat terkenal sampai ke Luar Negeri. Tapi saya lebih suka jalan di Malioboro saat malam, karena terasa lebih hidup. Tapi ngga enaknya ke malioboro ini parkirnya susah, dalam keadaan low season saja susah bagaimana kalo high season. Cara mengakalinya parkir saja di jalan Wongsodirjan tempat Angkringan Lek Man dan jalan kaki ke Malioboro, dekat bangetttttt. Atau di Margo Utomo, nanti tinggal jalan kaki melewati depan Stasiun Tugu, lompat diatas rel sepur udah sampe diujung malioboro. Jangan lupa untuk foto dipapan nama jalan hahaha. Papan nama jalan paling terkenal sejagad.

Dimalioboro banyak penjual batik, kaos oleh-oleh, lesehan dll. Tapi untuk lesehan di malioboro menurut saya harga yang ada tidak sebanding. Juga banyak pengamen jalanan disepanjang jalan ini. Cobalah mendengarkan beberapa lagu dari pengamen jalanan karena biasnya suara dari mengamen jalanan di malioboro ini cukup enak didengar dengan lagu-lagu yang khas sehingga tidak sayang bila kita menyisihkan sedikit uang buat mereka.

Oh ya, jangan lupa untuk jalan agak ke tengah karena disana ntar ada 2 kelompok pengamen unik dengan alat musik semacam angklung tapi memainkan lagu rancak, anda bisa ikut berjoged bila mau.

4. Alun-Alun Kidul

Alun-alun kidul berada di MT Haryono, nanti sampe perempatan DI Panjaitan belok kiri masuk ke dalam terowongan. Nah kehebohannya ada didalam sana. Disepanjang trotoar banyak terdapat TKL yang menjual aneka jajanan, seperti roti bakar, jagung bakar, sosis, bakso dan lain-lain. tapi itu cuma hiburan menurut saya karena utamanya kita kesini adalah naik becak/kereta kayuh yang berwarna warni dengan tiap kereta/becak saling jor-joran lagu yang sangat kencang yang bisa kita pilih sendiri lagunya.

Macam-macam bentuk becak/keretanya, ada yang berbentuk mobil VW, mobil tingkat, kereta kencana dan banyak lagi sesuai fantasi pemiliknya. Harganya juga tergantung musim dan pandai-pandainya kita menawar, biasanya sekitar 20-50rb sekali putaran. Bagi yang ngga mau capek tapi pengen naik biasanya si bapak menawarkan untuk membantu mengayuh, jadi kita tinggal naik sambil foto-fotoan saja hehehe.

Ditengah alun alun terdapat pohon beringin kembar, konon siapa yang bisa melewati atau berjalan diantara 2 pohon beringin ini dengan mata tertutup tanpa tersesat akan mendapat berkah atau keinginannya terkabul, tentu saja ini mitos hehehe silahkan bagi yang mau mencoba disana ada yang menyewakan penutup mata seperti semacam selendang, untuk harganya saya kurang tau.

Ini hanya berdasarkan pengalaman saya lho ya, masih banyak hiburan malam lain di Jogjakarta tentunya. Mungkin bisa ada yg menambahkan silahkan saja agar menambah perbendaharaan kita