Klenteng Sam Poo Kong, nama yang sudah tidak asing lagi kita dengar bila ke Semarang. Pasti orang yang kita ajak bicara akan bertanya “Sudah mampir ke Klenteng Sam Poo Kong?”.
Nah berhubung ini hari terakhir di Semarang, kita sempat-sempatkan berkunjung ke sini. Lokasinya disebelah barat kota Semarang, alamat resminya Jalan Simongan tetapi saat ini pintu masuk dan tempat parkir dirubah menjadi di jalan Kali Garang (Klenteng Sam Poo Kong berada di pojokan). Kurang lebih sekitar 4 km dari simpang lima. Dari jauh sudah terlihat dinding khas klenteng yang berwarna merah, dan begitu kita masuk pelataran parkir terlihat tulisan raksasa SAM POO KONG dari Stainless Steel.
Menurut sejarah yang saya baca, klenteng ini sebenarnya adalah lokasi awal pendaratan Laksamana Cheng Ho yang tersohor itu, beliau berasal dari Tiongkok dan beragama Muslim. Dilokasi ini terdapat goa yang dijadikan tempat berlindung oleh beliau saat kapalnya terkena badai di tengah laut. Beberapa anak buahnya akhirnya tinggal dan berkeluarga di sini. Tetapi oleh keturunannya lokasi ini dijadikan klenteng untuk menghormati leluhur mereka.
Karena kunjungan kita adalah wisatawan maka diwajibkan membayar tiket, cukup 3 rb saja untuk turis lokal dan 10 rb untuk turis asing. Begitu masuk kita akan disambut dengan suasana yang sejuk dan tenang dengan dibawah pohon yang sangat besar dengan banyak bangku dan meja tempat bersantai. Didepannya terdapat pelataran yang sangat luas dimana diujungnya terdapat patung yang sangat besar. Ornamen khas klenteng yang berwarna merah menyala betebaran disetiap bangunan yang ada.
Bangunan utama dari Klenteng ini terdapat di kanan, bagi pemeluk Kong Hu Chu bisa beribadah di bangunan ini, tetapi bagi kita yang wisatawan bila ingin masuk harus membayar lagi sebesar 20rb untuk turis lokal atau 30rb untuk turis asing. Katanya didalam sana terdapat replika kapal dari Cheng Ho dan Jangkar peninggalan Laksamana Chengho yang ditemukan di pantai Semarang, juga relief perjalanan Laksamana Cheng Ho. Tetapi karena saya tidak sampai masuk ke dalam jadi tidak bisa bercerita lebih banyak. Tetapi klenteng ini layak untuk dijadikan destinasi wisata keluarga.
Dipintu keluar bisa dilihat ada seekor ular besar yang dipelihara diletakkan didalam kandang dengan beberapa ekor marmut sebagai makanannya.
