Hari ke tiga di Malaysia rencananya ke Melaka menggunakan bus, sehingga pukul 9 pagi sudah start dari apartemen di Bukit Bintang. Mungkin ada yang bilang kurang pagi tetapi karena wisata emak-emak dan saya membawa anak juga maka jadwal tidak terlalu ketat.
Untuk pergi ke Melaka kita harus pergi ke Bandar Tasik Selatan menggunakan LRT untuk nantinya naik bus di Terminal Bersepadu Selatan. Nah konyolnya kami salah jalan, dipeta Bandar Tasik Selatan dari KL Sentral bisa menggunakan line biru, tetapi ternyata sampai KL Sentral kami diberi tau petugas bahwa line biru tidak ada sehingga akhirnya dari KL Sentral harus muter balik lagi ke Masjid Jamek baru ke Bandar Tasik Selatan melalui LRT Sri Petaling. Bisa juga menggunakan LRT jurusan KLIA ekspres (line ungu) tetapi harga yang dibayar jauh lebih mahal.


Sesampainya di Bandar Tasik Selatan kami naik ke lantai dua dan melalui jembatan penyeberangan berjalan ke Terminal Bersepadu Selatan. Ternyata terminalnya luar biasa bagus, sudah sangat maju dan seperti bandara saja layaknya. Jadi pada lantai dua terdapat puluhan loket yang melayani pembelian tiket kemana saja tujuannya, sedangkan pada lantai tiga terdapat foodcourt. Setelah membeli tiket kami diarahkan ke lantai satu dan mencari pintu yang tertera pada tiket. Jadi persis seperti dibandara, mencari gate berapa. Kebetulan bus kami berada di gate 3 dan berangkat pada pukul 11:30. Saat itu terlihat sebuah bus sedang menaikkan penumpang, tetapi ternyata menurut petugas yang menjaga pintu itu bukan bus kami, bus tersebut jurusan ke Singapore sedangkan bus kami masih belum datang karena saat itu masih pukul 11 kurang.

Tepat pukul 11:27 gate dibuka dan penumpang baru boleh memasuki bus dan sesuai jadwal 11:34 waktu jam tangan saya bus berangkat ke Melaka. Hebat ya Malaysia, untuk urusan bus saja jadwalnya bisa tepat dan bus kotanya bagus-bagus seperti bus pariwisata, bersih dan acnya dingin.

Perjalanan ditempuh sekitar 2 jam untuk mencapai ke Melaka Sentral. Sekitar pukul 13:30 kami sampai di Melaka Sentral, harusnya untuk menuju ke pusat wisata seperti Stadthuys dan Red Church kita harus pindah bus lagi membayar sekitar 1,5 RM/orang kemudian menarik koper untuk ke hotel yang dituju, tetapi karena kami memesan hotel di Hong Hotel dan ada fasilitas antar jemput oleh pihak hotel dari Melaka Sentral menuju hotel, jadinya kami cukup menghemat tenaga dan uang. Kami di jemput oleh Ms. Amey dengan menggunakan van is 12 orang. Agar penjemputan tidak memakan waktu, strateginya bila sudah kurang 15 menit kita harus telpon ke hotel agar penjemput bisa siap saat kita datang atau bila tidak punya google map acuannya bila sudah melewati bandara Melaka artinya sudah dekat.

Karena sudah siang dan lapar sekalian saja kami tanya apakah ada depot yang enak, murah dan bisa direkomendasikan? Eh Ms. Amey langsung membawa kami ke nasi kukus ayam goreng rempah untuk dibungkus dan dimakan di hotel. Nasinya seperti nasi uduk dan ayamnya ada kremesnya. Rasanya…… uenaaaakkย bangettttz ๐ dan harganya cuma 4RM untuk 1 porsinya. Gila ngga tuh.
Selepas makan siang dihotel langsung saja jalan kaki ke Red Church yang terkenal itu. Ternyata Red Church mengalami banyak perubahan dari waktu 10 tahun yang lalu saya ke sini. Suasananya jauh lebih rame, penjaja becak hias kalo dulunya hiasannya tradisional banget sekarang hiasannya ada yg model helo kitty, doraemon dan lain-lain ๐

Karena kami dari Hong Hotel maka rutenya melewati belakang Hard Rock Melaka dimana terdapat mural warna-warni menyusuri sungai hingga jembatan. Barulah menuju Red Church dan Stadthuys, jangan lupa untuk foto di kincir angin belanda, I Love Melaka dan air mancur Queen Victoria. Saat kami kesana matahari bersinar sangat terik sehingga kami beristirahat sebentar sambil makan es campur di PKL yang berada disamping sungai.

Rute selanjutnya adalah benteng Middleburg Bastion yang terletak tidak jauh didepan Red Church dan disamping benteng persis terletak kincir air kesultanan yang terbuat dari kayu. Tetapi kincir air ini sekarang sudah tidak berfungsi lagi, hanya sebagai tempat berfoto saja.

Dari kejauhan museum kapal sudah tampak tiangnya, ngga pake lama kami semua sudah tiba dibawah museum kapal. Ngga perlu masuk, cukup foto saja dari bawah ๐ sayang posisinya membelakangi matahari sehingga saat foto agak sedikit backlight.
Dari bawah museum kapal,ย kami jalan saja terus hingga belok kiri sampai ketemu menara Tamingsari yang terkenal itu. Untung bukan high season sehingga antrian ngga banyak, jadi langsung beli tiket dan tunggu antrian 1x putaran saja. Tiket masuk menara Tamingsari untuk dewasa 20RM, orang tua 17 RM dan anak 10RM. Uniknya untuk dewasa dan anak mendapat complimentary mineral water dan kue yang dikemas dalam kantong kertas.

Sekitar 5 menit pengunjung disuguhi pemandangan Melaka dari atas ketinggian, terdapat fasilitas teropong di masing-masing kursi.
Setelah turun, kami menyebrang jalan ke arah ruko-ruko untuk menuju ke Up Side Down House Gallery atau bahasa kita rumah terbalik ๐ Harga tiket dewasa 20RM anak-anak dan orang tua 16 RM. Disana kita diberi waktu maksimal 40 menit/orang untuk ber foto karena tempatnya kecil sehingga harus bergantian masuknya tetapi kami cuma sekitar 35 menit saja sudah keluar karena sudah selesai.

Dari Up Side Down House kami balik lagi kearah menara Tamingsari untuk masuk sedikit ke dalam dimana terdapat reruntuhan benteng Afamosa yang terkenal itu. Pukul 18:30 kami tiba disana, meski jam sudah menunjukkan pukul 18:30 tapi karena selisih 1 jam dari WIB jadinya masih terang ngga terlalu gelap dan untuk foto-fotoan masih bisa.

Dari A Famosa balik ke hotel melalui Jonker Street sekitar pukul 19:20, eh sudah buka dan ruameee banget. Banyak jajanan, minuman dan macam-macam barang, satu jalan full berjejer PKL dikiri dan kanan. Tapi yang jual makanan berat cuma sedikit, kebanyakan jual seafood, entah apa saya yang ngga bisa menemukan. Kami disana hingga pukul 21:00, abis gitu langsung balik ke hotel. Untung hotel Hong tidak terlalu jauh dari Jonker Street ini. Btw sebaiknya berkunjung ke Jonker Street ini weekend katanya kalo weekday ngga seramai ini.

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=nniZ-6QA5pw]
Bersambung ……….

[…] ke Melaka kemarin sempat bingung cari-cari hotel yang murah dan bagus. Sebenarnya dari review yang saya baca […]
[…] untuk kisahnya bisa dibaca di Perjalanan di melaka, semoga membantu […]
untuk trip di melaka, semua destinasinya bisa ditempuh dgn jalan kaki, atau naik kendaraan? mohon infonya. terima kasih
Jalan kaki aja kok. Melaka kota lama itu kecil banget. Sama aja ngemall dari pagi sampe sore. Cuma kl ngemall ada acnya hahaha
hallo, saya rencana mau ke melaca juga, dan tertarik stay di hotel hong sesuai rekomendasi roda roti, bagaimana utk dapat fasilitas penjemputan, karena saya jg bawa oma2 nih. tx infonya
Silahkan kontak no telp yg ada di kartu nama, sebaiknya beli sim card lokal ya pak