Tidak cuma bali yang punya Ekowisata Mangrove, Surabaya juga punya. Terletak di Kelurahan Wonorejo, Rungkut ekowisata ini udah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Untuk menuju kesana acuannya dari Jembatan MERR IIC kearah STIKOM jalan menyusuri pinggir sungai hingga menemukan perumahan Green Semanggi, dari sana belok kanan 200 meteran dan belok kiri mengikuti jalan yang ada hingga menemukan tempat parkir di kiri jalan. Semua kendaraan harus parkir disana kecuali karyawan. Dahulu waktu masih sepi parkir bisa didepan dermaga tetapi dikarenakan sekarang Ekowisata yang semakin ramai dikunjungi maka tempat parkir tidak mencukupi dan dipindah. Untuk karcis masuk sepeda motor kita harus bayar 2 rb dan untuk mobil 3 rb.

Untuk menuju dermaga disediakan jembatan dari kayu menyusur ditengah hutan bakau kira-kira 100m an. Diujung jembatan terdapat sentra makanan yang menjual berbagai minuman dan camilan juga ada beberapa warung yang menjual menu nasi dengan berbagai macam menu. Tepat ditengah deretan bangunan itulah dermaga ekowisata berada.

Ada 2 opsi yang bisa dipilih, pertama cuma jalan-jalan disekitar dermaga. Terdapat Jogging track disisi paling ujung dari bangunan dermaga, kita bisa jalan dijembatan kayu menyisir sepanjang tepi pantai hutan mangrove. Sebelum memasuki jogging track kita akan disambut oleh beberapa ekor kera yang diikat di pohon. Mungkin untuk menyambut tamu yang datang 😀 Cukup panjang jogging track tersebut pemandangannya juga cukup bagus khas hutan mangrove, sayang saya tidak sampai ujung karena setelah berjalan 250m saya putuskan untuk balik. Untuk masuk ke arena jogging track cukup membayar 2rb / orang. Entah kenapa pada saat saya bayar tidak diberi karcis. Apakah memang seperti itu entahlah.

Opsi kedua adalah naik perahu dan jalan-jalan di gazebo yang ada dimuara sungai. Untuk naik perahu kita harus bayar 25rb/orang dewasa dan 15rb/anak-anak. Bija juga private dengan menyewa speed boat seharga 300rb untuk maksimal 6 orang. Speedboat setau saya bisa digunakan untuk prewedding. karena private dan bisa diatur mau kemana, tidak harus sesuai jalur dan tidak menunggu antrian.

Biasanya perahu menunggu hingga penuh, kira-kira 30 an orang baru perahu jalan ke gazebo. Jarak antara Dermaga utama dengan dermaga gazebo sekitar 15 menit perjalanan.Disepanjang perjalanan banyak burung blekok atau kuntul dalam bahasa surabayanya. Mereka terbang diantara dahan-dahan mangrove. Kalo tukang perahunya lagi baik hati biasanya diputar dahulu dimuara jadi kita bisa melihat pulau madura dari sana baru balik menuju dermaga gazebo yang terbuat dari bambu.

Dari dermaga kita bisa jalan kaki menuju beberapa gazebo yang ada, Toilet tersedia didekat dermaga, bagi yang mau sholat juga sudah disediakan mushola yang terbuat dari bambu didekat dermaga. Sepanjang jalan menuju gazebo kita menyusuri jalan panggung setapak yang terbuat dari anyaman bambu, dan dikiri kanan kita adalah hutan mangrove. Gazebo yang tersedia merupakan sumbangan beberapa instansi pemerintahan dan perusahaan. Sebut saja gazebo Polrestabes Surabaya, Korem 084-Bhaskara Jaya, juga ada Gazebo Bhayangkari Jatim dan Pertamina yang saya lihat paling besar gazebonya.
Setiap Gazebo mempunyai pemandangan sendiri-sendiri karena jarak antara satu dan yang lainya cukup jauh, dan yang paling menarik adalah punya Pertamina karena gazebonya bertingkat. Jadi kita bisa melihat pantai kejauhan dari atas. Digazebo kita bisa duduk-duduk sambil menikmati semilir angin laut yang nyaman. Kalo sudah bosan bisa pindah ke gazebo yang lain atau balik ke dermaga untuk kembali ke dermaga utama.

Untuk kembali ke dermaga utama kita juga harus menunggu kapal penjemputan, jadi setiap kapal yang datang selain mengantar wisatawan yang baru juga menjemput wisatawan yang hendak balik.
Untuk kembali ke parkiran kita harus melalui jalan sama sepeti kita pergi tadi.
Follow Instagram kami di RodaDanRoti

Satu tempat ini wajib dikunjungi untuk liburan beserta keluarga…
Namun akhir2 ini khususnya hari minggu & libur nasional jd padet sekali ya…. jadi kurang bs menikmati ketenangannya..
Salam #Bambu