Nusa Lembongan

Setelah akhirnya berhasil keluar dari Nusa Penida (baca kisah sebelumnya) meski dengan tergopoh-gopoh karena tukang perahu sedang terburu-buru. Sekitar pukul 15 WITA kami sampai di bawah Jembatan Kuning Nusa Lembongan.

Persis disebelah jembatan kuning ada warung dengan tulisan sewa motor. Setelah tanya-tanya kami diberi harga 100rb untuk satu setengah hari yaitu mulai sore ini hingga besok tak terhingga.

Tujuan utama tentu saja losmen dahulu agar tas bisa diletakkan dan kami dapat dengan leluasa jalan-jalan tanpa beban. Kami booking losmen di Nyoman Guest House yang berada di Jungut Batu. Karena Lembongan tidak sebesar Penida jadinya meski tanpa guide pun rasanya ngga bakal tersesat, jalannya cuma itu-itu aja 😀

Karena sudah sore kami cari lokasi yang dekat-dekat saja dari losmen. Tujuan awal adalah Dream Beach, tidak terlalu susah mencarinya karena dibeberapa titik sudah ada papan petunjuk meski masih berbentuk alakadarnya. Tidak ada tiket masuk atau parkir meski disana ada hotel dan cafe yang cukup besar.

dream-beach-nusa-lembongan
Dream Beach, jangan lupa foto bersama ayunan

Salah satu icon dari Dream Beach ini adalah ayunan yang ada disebelah jalan turun menuju pantai, so jangan sampai ngga foto disini ya 🙂 Bagi yang mau bermain di pantai bisa langsung saja turun ke pantai melalui tangga yang ada, tapi kalo mau berenang di kolam renangnya hotel yang menghadap laut bisa juga dengan membayar 50rb/orang.

Dari Dream Beach kami lanjut ke Devil Tears, cuma naik motor melewati tanah lapang setengah lapangan bola udah sampe. Karena udah sore banyak juga yang berada disana sekaligus menyaksikan sunset dari Devil Tears. Karena udah banyak orang akhirnya harus bergantian posisi foto dengan beberapa orang. Ombak juga udah cukup besar jadinya tidak ada yang berani sampai ke ujung.

devil-tears-nusa-lembongan
Devil Tears, salah satu tempat melihat sunset

Sekitar pukul 17:33 WITA meski matahari belum terbenam kami sudahi jalan-jalannya, udah garing rasanya pengen mandi jadinya balik dulu ke losmen untuk mandi.

Setelah mandi dan segar lapar mulai melanda. Dari beberapa info yang sudah kami kantongi ada beberapa yang reviewnya cukup bersahabat di kantong backpaker, seperti warung M@de di Jungut Batu. Tapi setelah diperhatikan kok sepi dan gelap, lagian dari daftar menunya juga ngga murah-murah amat, akhirnya kami maju lagi beberapa puluh meter. Eh ternyata ada warung/depot biasa yang harganya lebih bersahabat, lokasinya sejajar dengan warung Made tapi lebih kearah pelabuhan (lebih ke selatan). Menunya cukup beragam ada sate ayam, sate babi, nasi goreng, nasi campur, indomie goreng telur dll. Banyak juga bule-bule yang makan dan bungkus disini ternyata. Rata-rata harga sekitar 15rb an/porsi.

warung-makan-murah-di-lembongan
Warung makan murah di Lembongan

Setelah makan bingung juga mau kemana karena menurut pikiran kami sih saat itu masih pukul 19:30 WITA, maklum masih ngikut jam WIB. Disepakati duduk-duduk santai saja di cafe pinggir pantai. Ada beberapa cafe dengan suasana yg cozy dan pemandangan yg bagus saat sore seperti The Deck, sayang saat sore kami ke sini cafenya udah full, akhirnya kami ke The Deck setelah makan malam saja setelah sunset berakhir, lebih sepi.

the-deck-nusa-lembongan
The Deck Nusa Lembongan

Untuk menuju ke The Deck dan sekitarnya acuannya cari Puskesmas/UGD yang ada di Jungut Batu, nah ada jalan kecil persis disebelah puskesmas. Masuk saja, nanti ditengah ada jalan kecil ke kiri (setelah kuburan) masuk. Diujung jalan ada banyak motor parkir, nah parkir aja disana bebas asal tidak menghalangi jalan. Jalan kaki ke arah kanan masuk ke lorong kecil, ntar keluarnya persis ditepi pantai. Naik saja ke kiri, disana banyak berderet cafe-cafe yang cukup nyaman. Cafe-cafe ini buka hingga pukul 22:00 WITA

Hari ke 2

Nusa Lembongan ini bisa dibilang agak unik karena meski waktu mengikuti WITA tapi aktifitas mengikuti WIB. Bayangkan saja, kami bangun pukul 5 WIB (6WITA) dengan harapan bisa jalan sepagi mungkin, eh losmen masih belum ada aktifitas. Dapur masih tutup dan jalan-jalan masih pada sepi. Akhirnya baru pada pukul 7 WITA ada tanda-tanda kehidupan, jadi mau ngga mau baru pukul 8 WITA kami start hari ini. Tujuan pertama adalah mencari tiket penyeberangan ke Sanur untuk sore hari di Pelabuhan Jungut Batu.

nyoman-guest-house-nusa-lembongan
Nyoman Guest House Nusa Lembongan

Ada beberapa operator yang melayani penyeberangan salah satunya De Camel dan Lembongan Fast Cruise. Tapi jadwal De Camel agak nanggung akhirnya kami memilih Lembongan Fast Cruise yang berangkat pukul 15:00 WITA. Harga tiket ada 3 macam yaitu 65rb untuk penduduk lokal, 75rb untuk wisatawan domestik dan 150rb untuk wisatawan manca negara.

Setelah mengamankan tiket Lembongan-Sanur lanjut ke  jembatan kuning yang menghubungkan Lembongan dengan Ceningan. Meski ngga terlalu rame tapi tetap aja harus hati-hati kalo mau foto, jadi kalau ada yang lewat kami terpaksa minggir dulu 😀

jembatan-kuning-nusa-lembongan
Jembatan Kuning Nusa Penida

Begitu foto di jembatan kuning berhasil sukses kami mulai menyusuri Nusa Ceningan. Turun dari jembatan jangan lupa belok kanan, karena semua spot wisata ada di jalan yang kekanan. Kalau terus nanti masuk kepedesaan. Setalah belok kanan, susuri aja jalan itu nanti banyak petunjuknya atau pake sistem GPS ( Gunakan Penduduk Setempat) kalo ragu. Lagi enak-enak jalan santai menyusuri jalan eh lha kok keliatan Le Pirates hahahaha….. ya dengan sedikit terpaksa kami menghentikan motor untuk mampir. Jalan santai lihat kiri kanan, ternyata kecil banget Le Pirates. Ya udah karena sudah masuk dan mampir wajib hukumnya untuk foto 😀 , eh tiba-tiba ada waiter yang menyapa “Pagi pak, mau pesan apa?” hehehe. ya udah dijawab aja “Nanti dulu ya mba”.

le-pirates-nusa-ceningan
Le Pirates Nusa Ceningan

Dari Le Pirates kami jalan lagi sampe ketemu Secret Point Huts Resort di kanan jalan. Di Secret Point Huts ini ada sebuah pantai private didalam resort. Kita bisa masuk dan menikmati private beach meski tidak menginap. Jalan saja masuk sampai ke ujung nanti pantainya turun beberapa anak tangga ke bawah. Asal tidak mengganggu dan berbuat keramaian rasanya tidak bakal ditegur dan diusir kok.

secret-point-huts-nusa-ceningan-lembongan
Secret Point Huts Nusa Ceningan

Dari private beach ini tampak dikejauhan Mahana Point tempat orang lompat ke dalam laut.  Konon dulu lompatnya di Ceningan Jumpling Cliff yang ada di Blue Lagoon tapi sekarang udah tutup dan pindah ke Mahana Point.

Persis didepan Secret Point Huts Resort kita bisa melihat Blue Lagoon, tinggal jalan kaki saja.

blue-lagoon-nusa-lembongan
Blue Lagoon Nusa Ceningan

Setelah menikmati keindahan Blue Lagoon kami lanjut mencari Mahana Point. Maaf ngga bisa kasih petunjuk karena pada akhirnya kami keluar masuk kampung untuk ke Mahana Point ini. Tetapi yang pasti untuk sekali lompat kita diharuskan membayar 25rb/sekali lompatan. Beruntung saat kami kesana ada sekelompok bule yang lagi lompat, jadi bisa ikut menyaksikan hehehe.

mahana-point-nusa-lembongan-tempat-titik-lompat
Mahana Point Nusa Ceningan

Setelah bule-bule selesai giliran kita yang mejeng, untung oleh penjaga kami diperbolehkan mejeng di ujung lompatan, setelah permisi minta ijin dulu sebelumnya yang pasti.

Ada satu lokasi lagi bagi kalian yang mau uji nyali, yaitu Flying Fox dari tebing ke tebing sepanjang 100m. Lokasinya tidak jauh dari Mahana Point. Cukup membayar 75rb untuk sekali jalan kalian bisa menikmati flying fox+menggunakan fasilitas swimming pool yang ada.

flying-fox-nusa-lembongan
Flying Fox melewati teluk

Karena masih ada sisa waktu dan bingung mau kemana akhirnya diputuskan ke Sandy Bay Beach Club aja di Lembongan. Lokasinya ngga jauh-jauh amat dari Devil Tears dan Dream Beach. Disana asal kita beli makanan atau minuman (tanpa minimal) udah bisa ikut berendam di swimming poolnya, tapi kalo mau pake fasilitas kursi pantai+payung yang ada disekeliling kolam minimal harus beli 300rb dulu baru bisa. Ya udahlah ngga penting duduk di kursi pantai, yang penting bisa ikut berendam aja udah asik, apalagi waktu kita terbatas cuma sekitar 1 jam ngga sampe.

sandy-bay-beach-club-nusa-lembongan
Sandy Bay Beach Club Nusa Lembongan

Sekitar pukul 13 WITA kami segera naik dan bersih-bersih untuk makan siang dan balik ke losmen. Untuk makan siang kami kembali makan di warung semalam. Warung buka mulai pukul 8 pagi sampe pukul 21. Setelah makan kami segera mengambil tas yang dititipkan di losmen untuk selanjutnya ke pelabuhan Jungut Batu menunggu keberangkatan menuju sanur. Good bye Lembongan-Ceningan

jadwalr-boat-nusa-lembongan
Salah satu jadwal operator boat Nusa Lembongan – Sanur

Beberapa tips di Nusa Lembongan:

  1. Untuk pemilihan lokasi penginapan sebaiknya didaerah Jungut Batu karena daerah ini paling ramai. Rasanya pusat aktifitas Nusa Lembongan ada di Jungut Batu.
  2. Untuk pembelian bensin di Lembongan ini tidak ada SPBU jadi mau ngga mau harus beli ecer. Biasanya dijual pale botol air mineral 1,5 liter dengan harga 16rb. Itu saja dijamin ngga abis keliling satu harian.
  3. Uniknya persewaan motor di Lembongan ini kita tidak perlu mengembalikan motor yang kita sewa. Cukup bilang kita tinggal diwilayah mana dan besok berangkat dari pelabuhan mana pada pemilik motor. Besok saat kita selesai pake motor ditinggal di titik tertentu dengan kondisi kunci kontak tetap menempel di posisinya 😀 dan kalo baik hati bisa sms/telp si bapak bilang motornya ditinggal di mana gitu, misal diparkir depan ATM BRI seperti yang kami lakukan.
  4. Sebaiknya membeli tiket Lembongan-Sabur dilakukan pagi-pagi, jadi dipastikan sudah mendapat tiket.
  5. Jangan lupa follow instagram kita di @rodadanroti ya dan fanpage di https://www.facebook.com/rodadanroti/

 

Klik for info
Klik for info

buku cara mudah dan murah ke hanoi vietnam

email-head-rodadanroti

iklan-dendeng-wp

ShopBack

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *