HARI PERTAMA
Setelah melalui berbagai macam kendala, akhirnya hari yang di tunggu datang juga. Pukul 3 subuh kami bangun mandi dan bergegas kebandara Juanda karena pesawat kami pukul 5.45 takeoff menuju Kuala Lumpur. Perjalanan ke KL tanpa kendala, pukul 9 waktu setempat (+1) kami tiba di KL dan langsung keluar menuju Sky Bus tujuan KL Central, dimana sebelumnya kami memang sudah membeli tiket skybus bersama dengan pembelian tiket Air Asia, karena membeli dengan online akan mendapat potongan 30% dari harga 10RM menjadi hanya sekitar 7RM saja. Perjalanan ditempuh dalam waktu 1 jam persis. Sesampainya di KL Sentral segera kami mencari tempat penitipan tas/locker yg ternyata ada di lantai 2 paling ujung dekat toilet. Sekedar info bahwa harga locker berdasarkan besar locker yg akan di sewa. Kami menyewa yg paling besar dengan harga 20RM untuk pukul jam 24, karena memang standar nya adalah hingga sampai pukul 24. Setelah semua beres kami segera menuju tempat pembelian koin MRT menuju ke Twin Tower. Perjalanan MRT dari KL Sentral ke Twin Tower ditempuh dalam waktu 10 menit saja.


Ternyata kami keluar persis didepan Twin Tower, sebenarnya sedikit kecewa karena dengan persis berada didepan Twin Tower tersebut menyusahkan kami untuk foto fotoan karena bangunan yg begitu tinggi. Setelah puas mengabadikan diri didepan Twin Tower kami masuk karena perut sudah waktunya diisi. Rata rata harga makanan di food court adalah berkisar antara 5 RM. Terdapat berbagai macam masakan yg dapat dipilih disana sesuai selera dan isi kantong. Puas dan kenyang kami segera balik menuju ke KL Sentral dan airport LCCT untuk selanjutnya pada pukul 18 terbang ke Phuket.
Tiba di Phuket pada pukul 19 waktu setempat (sama dengan waktu Surabaya) karena sempat delay sekitar 1 jam di KL. Dipintu keluar sudah banyak berderet stand stand yang menawarkan berbagai macam paket tour diphuket, dengan berbagai macam bujuk rayu mereka terus mengejar para penumpang baru saja turun dari pesawat. Saran kami sebaiknya jangan terburu buru mengambil keputusan pada saat itu, karena di luarkita bisa mendapatkan harga paket yg jauh lebih murah daripada yg ditawarkan dibandara. Kami hanya mencari taxi menuju patong tempat hotel yg sudah kami pesan melalui Agoda. Kami menggunakan van yg berisi 11 orang dengan harga 180Bath/orang dan di gabung dengan beberapa kelompok orang lain, pertimbangan ini kami ambil karena di Thailand, taxi maksimal hanya berisi 4 orang saja sedangkan kami ber 5 sehingga dirasa lebih efektif kalau memakai van ini saja.Ditengah perjalanan kami dimampirkan kesebuah kantor travel menurut si sopir ini adalah kantor dia dan kita disuruh mendaftarkan nama hotel kita pada kantornya. Ternyata ini adalah akal akalan dan ceperan dari si sopir untuk mendapatkan komisi dari travel biro tersebut bila ada yg deal mengambil paket disana. Tetapi sebenarnya ada keuntungan juga bagi kita karena hari sudah larut malam dan bila kami tidak mengambil paket saat itu belum tentu kami sempat mencari lagi karena selain harus menuju hotel kami pun belum makan malam. Tawar menawar pun kita lancarkan, akhirnya disepakati kita deal dengan harga 1600 Bath/oranguntuk paket Phang nga / Jamesbond Island, 2000 Bath/orang untuk paket phiphi island dan 600 Bath untuk Simon CabaretShow (VIP) plus taxi dari hotel ke bandara pada saat pulangnya free. Harus dipastikan bahwa paket phiphi island harus menggunakan speedboat bila tidak maka akan garing di jalan karena menggunakan speedboat saja memakan waktu 45 menit untuk menuju lokasi pertama. Sebenarnya kita berharap dapat menonton Phuket Fantasea Show tetapi ternyata hari kamis mereka libur sehingga alternatifnya kami mengambil Simon Cabaret Show.
Setelah semuanya deal perjalanan dilanjutkan menuju Patong dimana hotel kami bernama Patong Bay Inn. Kami beli di Agoda seharga Rp 238.000,-/kamar. Terletak sekitar 1 km dari Bangla Road dan Jongceylon Mall, sehingga sangat strategis sesuai dengan harga yg kami dapatkan. Hotelnya bersih dan nyaman hanya karena tidak mempunyai lift maka bila mendapat kamar dilantai 4 cukup terasa sport jantungnya. Hanya sayang meski kita mendapat kamar di lantai 4 ternyata ada saja nyamuk yg kuat terbang sampai lantai 4 dikarenakan ada lubang ventilasi ditoilet dan pintu WC sehinga nyamuk tetap bisa masuk tetapi secara keseluruhanhotel ini best recommended. Terdapat mini market disamping hotel dan banyak jajanan di jalanan membuat kita bila malam malam lapar dapat mencari berbagai jajanan.

HARI KE DUA
Sesuai dengan yang dijanjikan tepat pukul 7.45 kami dijemput oleh van yang akan membawa kita menuju ke dermaga Ao Por Pier dimana terdapat kapal yg akan membawa kita berkeliling ke pulau pulau tujuan. Sesampainya di Ao Por Pier kami bergabung dengan puluhan orang, diabsen dan dikelompokkan serta diberi tanda pengenal tiap kelompoknya dimana setiap kapal berisi sekitar 40-50 orang.
Tujuan pertama kita adalah Panak Island, yaitu pulau kecil dengan dinding batu yang tinggi dan curam terdapat banyak kera disana yg siap menunggu lemparan pisang dan roti dari para pengunjung. Kita menggunakan kano yang bisa diisi 2 atau 3 penumpang dengan 1 pengemudi, dengan kano ini kita bisa mendekat ke tebing untuk memberi makan kera kera tersebut, yang dilanjutkan dengan memasuki gua kecil yg banyak berisikan kelelawar tidur disana. Karena gua yang sangat kecil maka setiap kano antri untuk masuk kedalam. Kedalaman gua berkisar antara 20-30 meter dan sesampainya di ujung kita harus balik lagi.

Setelah semua penumpang naik maka perjalanan dilanjutkan kembali menuju ke Hong Island, disini pernah menjadi tempat shooting film James bond. Sekali lagi kano diturunkan dan kami pun berkeliling dan berfoto fotoan menggunakan cano.

Tidak terasa hari sudah siang di kapal sudah tersedia berbagai macam masakan. Mulai dari nasi goreng, ikan,sayur, ayam sampai buah buahan segar tersedia buat kita santap. Sedangkan untuk minumnya tersaji coca-cola dan air mineral sepuasnya.

Setelah makan selesai kita ternyata sudah sampai di Khao Ping Khan Island tempat shooting salah satu adegan James Bond di film lainnya. Disana terdapat gubug2 yg menjajakan cenderamata yg bisa kita beli. Paket hari ini diakhiri dengan mengunjungi Lawa Island dimana kita bisa berenang dan mendayung kano sendiri berkeliling atau mengunjungi pantai Lawa Island dengan menggunakan kano.

Sampai di hotel pada pukul 17.00 mandi makan, malam disekitar hotel dan menunggu jemputan van ke Simon Cabaret pukul 8.00. Show dimulai tepat pukul 21.30 dan berlangsung selama 1 jam lebih. Untuk ticket VIP berada di bawah sedangkan ticket regular berada di lantai 2 dan agak belakang. Kita tidak diperkenankan untuk mengambil foto dan video, mereka sangat ketat dalam melaksanakan peraturan tersebut, jadi jangan sekali kali melanggar atau anda akan di sorot senter oleh penjaga.
Setelah show selesai diluar sudah berdiri para pemain yg siap menyambut dan mengajak kita untuk berfoto ria, tapi tunggu dulu itu semua tidak gratis, karena setelah kita foto mereka akan meminta tips 100 bath/sekalifoto/banci. Jadi bila anda sekali foto dengan 2 orang maka mereka minta masing2 dibayar 100 bath.

HARI KE TIGA
Jam tepat menunjukkan pukul 8.00 ketika kami di jemput untuk menuju dermaga Asia Marina. Disana sudah berkumpul puluhan orang yang akan mengikuti sesi Phi Phi Island. Untuk kali ini sebelumnya kami disuguhi welcome drink dan snack. Setelah mendapat penjelasan panjang lebar kita semua digiring menuju speed boat 3 mesin. Tujuan pertama kita adalah Nui bay yaitu tempat dimana kami semua bisa snorkeling dan swimming untuk melihat indahnya alam bawah laut. Untuk menuju ke Nui bay kita menempuh waktu sekitar 45 menit dari dermaga. Kita hanya diberi waktu sekitar 15 menit untuk swimming dan snorkeling karena perjalanan akan dilanjut menuju Monkey Beach dan makan siang di Koh Phi Phi, yaitu sebuah restaurant resort di salah satu kepulauan Phi Phi.

Setelah perut kenyang perjalanan dilanjut dengan melihat lihat Vicking Cave dan Pileh Cave yang terkenal dengan pemandangannya yang indah. Tujuan berikutnya adalah Maya Beach yaitu sebuah pantai berpasir putih dan halus dimana pantai ini terkenal karena digunakan sebagai lokasi shooting film The Beach yg dibintangi oleh Leonardo Dicaprio.Disini kami diijinkan berenang selama 1 jam.

Kunjungan terakhir adalah Khai Island dimana terdapat ratusan kursi pantai dengan paying warna warninya. 1 set payung dan 2 kursi dapat kita sewa dengan harga 180 bath. Disana kami semua bisa kembali snorkeling dan swimming di pantainya yg sangat landai, juga terdapat bar disepanjang pantai yg buka hingga sore hari. Jam telah menunjukkan pukul 16 dimana kita diharuskan bersiap siap untuk pulang kembali ke dermaga.

Tiba di hotel pukul 17.45 dimana kita segera mandi secara marathon karena pukul 19 sudah harus berangkat menuju bandara untuk selanjutnya terbang ke Bangkok pada pukul 22.00.
Tiba di Bangkok pukul 24.00 kami masih harus antri untuk mendapatkan taxi. Ingat bahwa meskipun kita mendaftar diloket resmi bukan berarti aman, karena hampir 90% taxi di Bangkok tidak mau menggunakan argo meter. Jadi lihatlah apakah argo yg ada sudah menyala, bila belum maka perintahkan untuk menyalakan argo bila perlu kita paksa bahkan sampai membentak karena bila tidak maka kita akan menjadi korban mereka. Sebaiknya anda membawa gatget yg mempunyai GPS seperti iphone, blackberry atau tab, itu sangat berguna karena kita bisa mengetahui apakah kita berada di jalur yg benar. Hotel yg kami pakai adalah Muangpol Mansion yg kami beli via Agoda seharga Rp 330.000,-/kamar, terletak di pusat kota, persis disamping bawah BTS National Stadium, biaya yg dikeluarkan untuk menuju hotel tidak lebih dari 200 bath (karena malam tidak lewat tol).
Lokasi Muangphol Mansion, BTS Nasional Stadium terlihat diujung jalan
HARI KE EMPAT
Pukul 9 pagi kami keluar hotel menuju Madam Tussaud yg terletak di seberang hotel. Tinggal naik jembatan penyebrangan saja kami sudah tiba. Sempat foto fotoan karena menunggu mal buka. Tepat pukul 10 pintu mall dibuka dan kami segera menuju lokasi Madam Tussaud yg terletak di lantai paling atas. Kami hanya menyerahkan print ticket karena untuk mendapatkan earlybird ticket kita diharuskan pesan online maksimal 30 hari sebelumnya dan masuk Madam Tussaud sebelum pukul 12. Tujuan utama adalah berfoto dengan sang proklamator kita yaitu Ir. Soekarno karena patung lilin Ir. Soekarno hanya adadi Madam Tussaud Bangkok. Banyak kepala Negara, ilmuwan, bintang film dan olahragawan yg di pajang disana antara lain, Lady Diana, Gandhi, Angelina Jolie, Jacky Chan, Muhammad Ali, Tiger Wood, Einstein, Pavarotti, Bach, Michael Jackson dan banyak lagi. Eits lupa, ada juga presiden Obama dan istri, juga Oprah Winfrey

Siam Discovery tempat Madam Tussaud
Cukup 1 jam kita disana setelah membeli beberapa souvenir langsung lanjut menuju BTS dengan tujuan Saphan Taksin. Cukup keluarkan duit sebesar 30 bath/ orang kita bisa sampai ke Sapan Taksin. Sesampainya di Saphan Taksin kita persis sudah berada di pinggi rsungai Chao Phraya. Tujuan kita adalah Grand Palace yaitu Istana KerajaanThailand pada jaman dahulu. Ingat untuk selalu waspada dan jangan percaya pada setiap orang, terutama yang tiba tiba sok baik dan seakan akan menjadi guide karena anda akan dibawa menuju penjualan permata dan dipaksa untuk menbeli. Sesampainya di dermaga, karena kita belum paham situasi kita melihat ada tourist information, kita bertanya disana, perasaan saya sudah mengatakan bahwa ini salah, tetapi tidak ada pilihan karena tertulis tourist information. Dimeja tersebut kita diterangkan bagaimana menuju ke Grand Palace, Wat Po dan WatArun, setelah kita tanya harga dia memberi harga 180 Bath/orang untuk menuju Tha Tien Pier tempat grand palace berada. Ternyata kita diarahkan untuk naik taxi air dimana kita private dengan gondola bermesin boat yang sangat cepat menuju Tha Tien Pier. Kita baru tau setelahnya bahwa ternyata ada kapal regular dengan harga 40 Bath yg bisa kita gunakan untuk menuju Tha Tien Pier. Menang tidak secepat taxi air tapi harga jauh lebih murah dan bayarnya di atas kapal.Jadi bila bayar di dermaga maka berarti kita salah naik / mendapat private boat.
Sesampainya di Tha Tien Pier kita segera menuju ke pintu utama Grand Palace yang lumayan jauh dari dermaga, karena pintu keluar dermaga ada disamping belakang Grand Palace sehingga kita harus berjalan dari belakang hingga depan. Sepanjang trotoar banyak dijumpai PKL yg menjual berbagai macam barang bekas dan batu batu ukiran sebesar ibu jari, kelihatannya seperti penemuan benda purbakala tetapi entah asli atau tidak. Di grand palace banyak sekali penipuan yang mengatakan bahwa grand palace tutup dan kita diarahkan ke toko toko perhiasan dan di paksa untuk membeli, maka dari itu selalu terdengar dari pengeras suara yg terdapat di Grand Palace yang mengatakan bahwa jangan percaya dengan orang yang bilang bahwa grand palace tutup, karena grand palace selalu buka tiap hari. Biaya masuk grand palace sebesar 350 bath, harga itu sudah termasuk dengan Museum, tetapi saying karena keterbatasan waktu kami tidak berkunjung ke sana. Grand Palace, sesuai dengan namanya mempunyai lokasi yang sangat luas, mungkin kalau kita berkeliling bisa setengah hari sendiri di sana. Setelah sekitar 1 jam kita berkeliling dan berfoto foto ria dengan cepat karenawaktu dan cuaca yang panas, maka kami segera menuju pintu keluar untuk selanjutnya berkunjung ke Wat Po.

Wat Po terletak di belakang Grand Palace, maka jalan yang ditempuh adalah kembali kearah dermaga lagi, sekalilagi kami berjalan melewati PKL PKL tersebut. Biaya masuk di Wat Po adalah 100Bath sudah termasuk welcome drink berupa air mineral botol 300ml. Disana kita bisa melihat patung budha tidur yang sangat besar. Untuk spot pemotretan sangat sulit karena patung Budha tersebut berada diantara pilar pilar bangunan yang sangat besar. Spot foto terbaik adalah disisi kaki Sang Budha, jadi jangan kecewa dahulu dan jangan segera keluar. Untuk menuju pintu keluar kita bisa memberikan sedekah kepada para bhiksu, cukup dengan 20 bath kita akan di beri recehan yang sangat banyak. Di jalur menuju pintu keluar terdapat berjejer mangkuk mangkuk khas bhiksu, disana kita bisa membagi uang receh tersebut kepada puluhan mangkuk yang sudah menunggu sedekah kita.

Tujuan berikutnya adalah Wat Arun yang terdapat di seberang sungai Chao Praya, dari Tha Tien Pier kita cukup mengeluarkan uang sebesar 3 bath per orang untuk dapat menyebrang ke Wat Arun. Di Wat Arun biaya masuk hanya sebesar 50 Bath, sekitar 30 menit kita berfotoria kami menuntaskan perjalanan hari ini dikarena cuaca yang sangat panas. Kembali kami menyebrang ke Tha Tien Pier untuk selanjutnya mencari kapal regular seharga 40 bath/orang menuju ke Central Pier / BTS Sahpan Thaksin.

Setelah makan dan mandi badan kembali segar, tujuan berikutnya adalah Khaosan Road. Dari pada naik taxi yang mahal maka diputuskan untuk naik tuk tuk, selain harga lebih murah juga sensasinya yang beda hahahahaha. Biaya tuk tuk dari BTS National Stadium ke Khaosan Rdhanya 100Bath, bandingkan bila kita naik taxi yang ada kemungkinan 150 hingga200 bath.
Khaosan road adalah tempat berbagai macam dunia malam, mulai dari bar, café, hotel, losmen hingga PKL danberbagai macam hiburan. Kebanyakan yang berkinjung ke sana adalah turis dari benua eropa. Suasananya hampir sama dengan Legian Bali, hanya saja di Khaosan jalan dan gang gang nya sangat banyak, bar bar saling bersaing dengan suara music yang sangat keras, banyak juga pijat pinggir jalan yang berebut pelanggan. Mereka hanya menyediakan beberapa kursi santai di trotoar. Menariknya di sini terdapat PKL yang menjajakan ekstrem kuliner, seperti belalang goreng, tarantula, ulat, katak, cicak, kecoa, kalajengking dll. Jangan berani berani memotret karena kita harus bayar 10 bath untuk itu, atau beli saja. Cukup menawar seharga 40 Bath kita bisa memotret gratis dan mendapatkan 2 macam gorengan tersebut. Untuk kalajengking dijual perbuah dengan harga berkisar 60-90 bath. Tidak ada yang istimewa,karena rasanya hanya kriuk dan sedikit asin seperti udang goreng, tetapi patut dicoba dari pada menyesal karena adanya hanya di Khaosan Road saja.

HARI KE LIMA
Tujuan terakhir di hari terakhir, Chatuchak weekend market. Untuk menuju kesana cukup mudah, hanya naik BTS tujuan Mo Chit. Ingat Chatuchak hanya buka pada hari sabtu dan minggu sana,jadi bila ingin ke sana pastikan terdapat hari sabtu atau minggu di jadwal anda. Persis dibawah BTS Mo Chit Chatuchak berada. Lokasinya sangat luas dengan variasi jualan yang sangat lengkap, mulai dari baju, souvenir, hiasan, mebel,makanan, hingga anjing dan benda benda seni. Untuk pakaian biasanya dipatok sekitar 100 bath, sedangkan untuk souvenir 100 bath mendapat 3 buat hiasan kulkas atau gantungan kunci. Chatuchak buka mulai pukul 10 pagi hingga 18 sore hari.


Selesai sudah liburan kali ini, pukul 15 sudah harus berada di hotel kembali untuk mandi dan bersiap siap ke Don Muang Airport karena pukul 20.00 sudah harus take off kembali ke Surabaya. Sekali lagi kami harus berjibaku untuk mencari taxi, karena kebanyakan taxi memakai sistem tawar menawar dan harganya bisa 2x lipat dari harga argo. Untung akhirnya setelah 3 atau 4 kali memberhentikan taxi, kita mendapat driver yang jujur yang mau memakai argo meter. Untuk mencapai Don Muang Airport kami hanya mengeluarkan biaya 170 Bath ditambah tol 60 bath. Bandingkan dengan taxi tawar menawar sebelumnya yang meminta 300 – 400 bath plus tol yang harus kita tanggung sendiri.
Lucunya semua atmosfer Thailand hilang begitu kita masuk pesawat Air Asia yang membawa kita pulang ke Surabaya, karena penumpang 90% warga Indonesia dan pesawat yg kita tumpangi pun Air Asia Indonesia jadi cabin crew juga semua orang Indonesia. 😀

KESIMPULANNYA
Di phuket bila sudah mempunyai tiket tujuan wisata jangan khawatir, karena mereka sangat professional. Biasanya sangat ontime dalam menjemput tamu. Dan yang pasti ada harga ada rupa, paket yang lebih mahal pasti pelayanannya lebih bagus daripada paket yang lebih murah. Bila menawar pastikan bahwa yang diberikan adalah paket yang sama dengan operator yang sama. Bisa jadi harga yang saya alami agak kemahalan, ini karena adanya delay pesawat terbang selama 2 jam an sehingga waktu untuk mencari-cari operator menjadi tidak ada / tidak banyak pilihan.
Jangan percaya kepada orang asing yang sok baik,bahkan counter informasi turis yang kelihatannya resmi terutama di Bangkok. Bertanyalah pada tempat penukaran coin di BST, biasanya mereka cukup fasih bahasa inggris.
Gunakan fasilitas gadget dengan maksimal,gunakan GPS bila ada, anda bisa menggunakan GPS google map di Blackberry,Iphone, Tab dll. Untuk paket local blackberry bisa dibeli di Thailand dengan paket 3 hari, 1 minggu atau 1 bulan. Biasanya ada free sim card di airport yang bisa di gunakan dengan paket 60- 200 bath untuk blackberry full service tergantung operator.
Untuk urusan internet Thailand cukup maju,terdapat free wifi disetiap hotel, dan banyak free hotspot di jalan dan mall.Anda bisa menggunakannya untuk blackberry anda tanpa kena biaya sepeserpun.
[…] Semoga membantu bagi yang mau ke Bangkok – Thailand, untuk ceritanya bisa di baca di Phuket – Bangkok […]