Keboen Kopi Karanganyar – Blitar

Kali ini liburan tipis-tipis aja. Liburan ngga perlu jauh-jauh dari rumah, yang penting jalan, happy dan ngga keluar banyak duit hehe.

Mari kita bahas tujuan wisata yang ada di sekitaran kota Blitar. Pasti banyak yang belum tau kan kalo ternyata kota Blitar ini menyimpan potensi wisata yang cukup banyak. Salah satunya yaitu Keboen Kopi Karanganyar atau kalo dalam bahasa belandanya De Karanganjar Koffieplantage Blitar.

Kebun kopi ini asli unik, jadi ceritanya kebun kopi ini adalah salah satu peninggalan jaman belanda. Saat kemerdekaan kebun kopi ini diambil alih oleh pengusaha Indonesia yaitu Bapak Denny Roshadi. Semenjak dikelola Pak Denny nama kebun kopi ini berubah menjadi NV. Harta Mulia (atau sekarang PT. Harta Mulia). Nah salah satu dari anak  Pak Denny ini yang kemudian menjadi salah satu Bupati Blitar pada tahun 2006-2016, yaitu Bapak Herry Noegroho.

Kembali ke cerita awal ya 😀 . Jadi begitu kami berada di gerbang kebun kopi ini suasana kuno berbau kolonial ini sudah mulai terasa. Loket karcis berdinding papan dan ber atap seng dengan tulisan berbau tempoe doloe. Harga tiket Sabtu, Minggu dan Liburan 15rb/orang, sedangkan hari biasa 10rb/orang. Khusus pelajar kota Blitar yang bisa menunjukkan kartu pelajar hanya membayar 50% dari harga saja. Kebun kopi ini buka pukul 8:00 – 17:00. Setiap orang yang masuk akan mendapat satu saset kopi Warak produksi PT Harta Mulia lho.

Loket, Pintu gerbang, kopi saset dan pertigaan pertama

Disebelah loket ada gerbang dari kawat dengan penjaga yang berseragam model pegawai perkebunan ala jaman kolonial juga. Setelah melewati gerbang jalan bercabang ke kanan atau lurus. Bila ke kanan sedikit ada sebuah bangunan yang menjual berbagai souvenir dan persewaan kostum. Jadi kamu dapat menyewa kostum ala nonik dan sinyo belanda dengan harga 30rb/kostum atau 50rb/2 kostum.

Maju lagi di sebelah kiri jalan terdapat mainan anak seperti ayunan, panjat tali dan kandang rusa. Sedang di sebelah kanannya terdapat kantor utama dari perkebunan dengan bangunan yang masih utuh seperti jaman belanda dimana diatas terdapat tulisan “De Karanganjar Koffieplantage – BLITAR” khas dari  batu ala kantoran belanda. Didepan kantor terdapat kebun yang cukup besar dengan air mancur yang masih terawat baik.

Kios souvenir, Tempat bermain, Kantor utama dan peta kebun kopi

Disebelah bangunan kantor ada bangunan yang saat ini di fungsikan sebagai museum dimana dulunya adalah rumah tinggal dari sang pemilik perkebunan yaitu pak Denny Roshadi. Di museum ini ada mba-mba petugas yang berjaga sekaligus menerangkan isi dan fungsi kamar-kamar yang ada pada jaman dulu. Ada dua kamar utama yang harus di kunjungi. Pertama adalah kamar sebelah kiri, kamar ini berisikan koleksi pak Denny yang berhubungan dengan Ir. Soekarno. Jadi ceritanya ada sebuah kamar di sebuah hotel di Indonesia yang pernah di tinggali oleh Bung Karno, oleh hotel tersebut seluruh isi kamar di lelang, dan pemenang lelang adalah pak Denny ini. Maka didalam kamar ini terdapat ranjang, lukisan wanita yang dilukis sendiri oleh bung Karno dan segala pernak pernik milik Bung Karno. Kedua adalah kamar sebelah kanan, dikamar ini terdapat peninggalan dari Pak Denny sendiri, seperti meja kerja, beberapa kertas kerja dan aneka perjanjian, juga tempat tidur dan tongkat milik pak Denny. Sayang di kedua kamar ini kita tidak diperbolehkan memotret. Untuk masuk pun kami diharuskan melepas alas kaki.

Rumah utama, ruang tamu, ruang keluarga. Tampak di foto kiri bawah dua pintu yang tertutup itu kamar yang tidak boleh di foto isinya

Dibagian belakang ada ruang makan yang masih tertata rapih. Dibelakang ruang makan ada jalan menuju ke sebuah taman kecil. Ditaman ini ada berderet sekitar 8 kamar tamu dimana kamar ini disewakan untuk umum. Jadi bagi kamu yang pengen merasakan suasana rumah belanda di perkebunan bisa menyewa kamar disini. Fasilitasnya sekamar maksimal 4 orang, kamar mandi dalam, ada teko pemanas air untuk memasak kopi atau teh. Selain itu dapur juga bisa dipinjam umtuk memasak dan mandi air hangat.

Penginapan di dalam kebun kopi seharga 200rb/malam

Disamping rumah utama ada bangunan kecil yang juga dibuat sebagai museum Bupati Herry Noegroho. Meja kerja, baju seragam dinas, foto dokumantasi selama menjadi bupati dan aneka penghargaan yang dipajang di dinding.

Museum Bupati Herry

Disamping bangunan ini ada bekas gudang yang saat ini dijadikan depot dan cafe. Disainnya cukup unik, menikuti suasana kolonial juga, semua asesorisnya menggunakan barang barang kuno.

Asesoris dalam cafe dan didepan cafe

Oh ya, harusnya ada juga tour keliling perkebunan memakai mobil, harga tournya 100rb/mobil dapat urunan meski beda keluarga. Tapi adanya mulai siang hari sekitar pukul 11 baru mobilnya ada. Sedangkan kami pukul segitu sudah harus melanjutkan ke destinasi lain. Semoga kapan-kapan bisa balik lagi deh ke sini.

Menu di salah satu cafe di Keboen Kopi Karanganyar

Saran saya sih kalo mau ke sini sebaiknya pagi hari saat kebun kopi ini baru buka yaitu sekitar pukul 8 pagi, karena suasana masih sepi sehingga fotonya masih bisa bagus tidak terganggu oleh orang lalu lalang.

Masih ada satu lokasi lagi yang belum saya ceritakan, yaitu di belakang tempat jual souvenir di awal cerita. Disana ada tempat bermain khusus anak. Beberapa dapat kamu gunakan untuk berfoto karena instagramable. Diseberang tempat bermain anak ada kandang anjing, sayang saat kami ke sana belum buka, padahal jadwalnya sudah lebih dari jadwal buka.

Taman khusus anak

Supaya ngga tersesat ikutin aja google map yang ada, Linknya https://goo.gl/maps/RSukg7GnFmH2 karena jalan masuknya melewati perkampungan. Kurang lebih 500m sebelum Keboen Kopi ini ada kampung cowboy. Saya sih ngga kesana, cuma saya lihat ada kereta kuda model little house gitu ( kalo tau little house berarti udah tuir wkwkwk) dan tenda indian.

 

Klik for info
Klik for info
Klik for info
Klik for info

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *