Kalibiru sebenarnya adalah Hutan Kemasyarakatan, maksudnya yang memelihara dan menanam adalah penduduk asli sana. Konon dulunya Kalibiru ini sempat tandus akibat pembalakan liar, nah masyarakat setempat akhirnya bahu membahu memperbaiki hutan yang gundul ini hingga sekarang. Tapi akhirnya keindahan kalibiru ini semakin terkenal dan dijadikan obyek wisata alam.
Kalibiru terletak di Pegunungan Menoreh, Kulon Progo yang berada di sisi barat Jogjakarta. Kurang lebih kalau naik kendaraan pribadi memakan waktu ngga sampe 1 jam atau cuma sekitar 30 km dari kota Jogja. Untuk menuju kesana kita harus ke jalan Raya Wates-Jogjakarta. Nanti di sebelah kanan ada pasar Sentolo kita belok kanan melewati rel sepur, udah jalan saja terus melewati jalan berliku naik ke atas gunung atau cari saja rute ke Waduk Sermo. Nanti sampai atas baru ada percabangan kalau terus ke waduk sermo kalau belok kanan ke Kalibiru. Sebenarnya jalannya sudah mulus, cuma sangat berliku dan sempit. Dibeberapa titik harus bergantian bila ada kendaraan dari arah depan. Kurang lebih 1 kilo mendekati titik akhir ada penjaga yang akan memberhentikan kendaraan kita karena jalan sangat curam, sehingga harus bergantian, disana kita diminta uang pengawasan sebesar 5rb. Jadi bila ada kendaraan turun yang posisi akan naik menunggu dibawah dahulu.
Lokasi parkir dikalibiru cukup banyak, semua rumah penduduk menyediakan lahan parkir dadakan. Harga sekali parkir 5rb untuk mobil. Dari lahan parkir kita masih harus jalan kaki naik menuju ke loket yang ada diatas, cukup curam juga. Bagi manula yang ngga kuat naik disediakan jasa ojek 5rb sampai ke loket, sebenarnya ngga jauh cuma karena curam ada beberapa orang yang tidak kuat naik.
Tiket masuk wisata alam kalibiru ini cukup murah, cuma 5rb/orang lho.
Sebenarnya ada apa sih disini kok orang sampai berbondong-bondong ke kalibiru? 😆 Kalibiru semakin terkenal setelah menyediakan lokasi foto diatas pohon pinus dan wisata outbond. Jadi kita bisa naik ke atas pohon dan berfoto dengan latar belakang waduk sermo. Jangan kuatir mengenai safetynya karena mereka sudah sangat profesional, kita tidak akan bisa jatuh atau terpeleset karena badan kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya tali.
Untuk naik ke pohon cukup membayar 10rb/orang dengan batas waktu sekitar 3 menit untuk foto. Bagi yang tidak membawa camera jangan kuatir karena ada fotografer yang menyediakan jasa layanan foto, hanya dengan membayar 5rb/foto (per-file) kita sudah bisa mendapatkan foto narsis kita dalam bentuk CD. Tapi bagi yang pergi sendirian atau bawa camera tapi tidak ada yang memotretkan juga jangan kuatir, fotografernya baik kok, mereka mau memotretkan kita meski kita bergaya cukup banyak. Cukup mambayar seiklasnya saja. Ada 4 lokasi pohon yang bisa dipilih jadi terserah mau yang mana karena rata-rata pemandangannya sama semua.
Selain foto diatas pohon ada juga flyingfox dengan jarak 50m dengan biaya 15r/sekali naik dan paket outbond 5 kategori dengan biaya cuma 35 rb saja (panjat tebing -> jalan diatas jaring -> jalan ditali-> jembatan gantung -> flying fox 25m). Murah meriah bangetttttt.
Juga terdapat beberapa gardu pandang yang bisa manfaatkan untuk bersantai sambil menikmati pemandangan.
oh ya, ada juga pondokan yang bisa disewa untuk menginap lho. Untuk harganya saya kurang tau.
Saran dan tips:
- Pastikan kendaraan anda dalam kondisi baik dan pengemudi harus berpengalaman. Saya melihat persis didepan saya sebuah sepeda motor jatuh karena pengemudinya tidak berpengalaman (salah gigi waktu turunan).
- Hindari pergi saat high season, karena jalanan kecil sehingga mobil harus bergantian keluar masuk/naik turun. Begitu juga dengan foto dipohon bisa antri 50 orang/pohonnya.
- Bagi yang membawa anak kecil, pastikan saat pulang anak tidak berlarian karena jalan menurun yang sangat curam menuju parkiran.