1. Surabaya – Sanya, Hainan

Seperti yang selalu saya utarakan dibeberapa posting sebelumnya kalo liburan tuh saya selalu mendadak banget, eh ini kejadian lagi ternyata. Ngga ada angin ngga ada ujan tiba-tiba ada tawaran studi banding tour ke Hainan China dengan persiapan yang ngga sampai seminggu.

Padahal asli saya tuh udah ngga pernah ikut tour sejak tahun 2006 karena selalu nge-bolang. Tapi karena kali ini dapat tawaran Harga Kaki Lima, Rasa Bintang Lima ya udah tanpa pikir panjang langsung ikut. Karena dulu di sekolah dasar saya diajarin guru bahasa Indonesia yang mengatakan “Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak” ya udah langsung aja saya ikut daripada ntar kalo ditolak malah jadi malang nasib saya 😀

Setelah semua persiapan matang lha kok tiba-tiba 1 hari sebelum keberangkatan ada info kalo di Hainan ada topan badai dimana pesawat ngga bisa mendarat dan acara diundurin 1 hari. Tuh kan beneran kejadian “malang tak dapat ditolak”.

Singkat cerita akhirnya jadi berangkat juga saya ke Hainan, China. Saya berangkat bersama 35 orang yang tergabung dalam 1 buah grup.

Sebenarnya perjalanan ini rada-rada unik juga karena menggunakan pesawat Lion Air yang secara khusus di charter untuk tujuan Jakarta – Sanya, Hainan. Sehingga selain harga tiketnya bisa murah juga berangkatnya tepat waktu. Baru kali ini saya punya pengalaman naik singa terbang ke luar negeri, dapat makan pula. Dari Jakarta kami berangkat pukul 18:55 dan tiba di Sanya, Hainan pukul 00:10 waktu setempat.

Menu ayam bumbu rendang suguhan Lion Air

Pukul 00:10 tepat kami mendarat di Phoenix International Airport, Sanya (SYX). Bandara Phoenix ini sangat besar dan masih baru bangetttt, terbukti dengan bangunan bandara yang masih belum sempurna. Setelah turun pesawat kami diantar dengan menggunakan bus yang berhenti di sebuah lorong yang mirip-mirip penjara kalo dalam cerita di film-film hollywood hahahaha. Jalannya masih berupa cor-coran semen yang tidak rata dengan dinding kawat yang diatasnya diberi kawat berduri yang melingkar-lingkar disorot dengan lampu halogen berwarna kuning. Apalagi kami tibanya tepat tengah malam persis dah 😀

Lorong menuju kedatangan di bandara Phoenix – Sanya

Keunikan bandara ini ada pada arsitekturnya yang dibangun menggunakan kayu sehingga bisa dibilang mirip-mirip kalo kita ke kraton di Jawa Tengah. Karena belum 100% jadi maka tampak dibeberapa sudut masih terdapat dinding yang hanya ditutup alakadarnya sebagai pemisah antara kedatangan dan keberangkatan.

Bandara Phoenix – Sanya yang terbuat dari kayu

Syukurlah bus dan guide yang menjemput kami sudah standby didepan bandara sehingga ngga pake lama kami semua dapat langsung beristirahat di Guo Xi Hotel (bintang 4) yang tidak terlalu jauh dari bandara.

Guo Xi Hotel Sanya

Nah saya tidur dulu ya karena udah malam menjelang pagi, apalagi Guo Xi Hotel sangat nyaman. Besok hari ke-2 acara baru dimulai. Tunggu di postingan berikutnya.

Bagi yang pengen punya pengalaman seperti saya ikut tour Harga Kaki Lima Rasa Bintang Lima bisa hubungi saya WA 0812.350.9232 dijamin bakal ngga nyesel deh.

Bersambung ……………………………..

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *