Melanjutkan cerita saya di postingan yang sebelumnya tentang Ipoh dimana salah satu tempat wisata yang ada disekitaran Ipoh yang bisa kamu kunjungi adalah Goa Tempurung. Tapi menurut saya Goa Tempurung ini adalah tempat wisata yang paling jauh dari Old Town Ipoh. Jarak dari hotel menuju Goa Tempurung adalah sekitar 29 km atau 36 menit waktu tempuh.
Nah susahnya lagi untuk menuju ke sana tidak ada transportasi umum, jadi satu-satunya cara adalah sewa mobil atau pakai grab. Sebenarnya kalau kamu ber empat, sewa mobil adalah yang paling praktis. Cuma harga sewa mobil ini kalo di hitung-hitung jatuhnya mahal banget. Jadi kemungkinannya adalah pakai Grab saja.
Kami ber 3 menggunakan opsi pakai Grab. Harga Grab dari hotel menuju Goa Tempurung 30 RM. Tetapi karena Goa Tempurung ini berada di pinggir kota jadinya ada kemungkinan setelah kita pulang akan susah mencari Grab kembali. Solusinya berangkatlah sepagi mungkin. Goa Tempurung ini buka mulai pukul 9:00 – 16:15 jadi saran saya berangkatlah pukul 8:30 sehingga tiba di sana sekitar pukul 9 atau pukul 10 paling lambat.
Kenapa saya suruh sepagi mungkin? Rahasianya begini, kalo kamu datang pagi maka saat kamu pulang hari masih belum siang dan ada kemungkinan orang datang pakai grab juga. Nah begitu grabnya kosong kan kamu bisa langsung ambil. Paham ya 😀 tapi kalo kamu udah kemalaman di Gua Tempurung bisa jadi udah ngga ada lagi Grab yang akan mau ambil order ke sana.
Sebetulnya strategi ini udah saya siapkan, cuma saat keluar hotel saya melihat ada mobil sedan bertuliskan Grab di kaca belakang yang sopirnya sedang duduk-duduk. Saya langsung tawari untuk ke Goa Tempurung off line dengan harga sesuai aplikasi dan drivernya mau.
Mobilnya cukup bagus dan bersih, drivernya pun cukup bersih dan cukup educated. Saat omong-omong saya bilang kalo nanti dari Goa Tempurung saya akan ke Kellie Castle siapa tau nanti kalo belum jauh bisa antar kami lagi, jadi saya minta nomer HP si driver.
Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang unik. Maklum Ipoh ini berada di daerah pegunungan batu berkapur. Maka ngga heran kalau didalam gunung ini banyak goa-goa bertebaran.

Saat kami datang Goa Tempurung masih belum terlalu ramai, padahal kami datang sudah cukup terlambat dari jadwal yang di rencanakan yaitu sekitar pukul 10. Ada 7 macam paket yang di tawarkan yaitu paket kering dan basah. Kami sih cukup ambil yang paket paling murah aja hehehe…. yaitu 20 RM/orang.

Setelah membeli tiket kami langsung masuk ke pintu goa sesuai arahan petugas. Pintu goanya awalnya sih kecil, tapi begitu berjalan masuk tambah lama goa menjadi tambah luas hingga akhirnya kami seakan-akan berada didalam perut gunung dimana goa yang ada atapnya hingga puluhan meter diatas. Untungnya lampu penerangan ada didalam sana dan cukup terang.

Dibeberapa titik tampak air mengalir dan menetes membasahi lantai. Cukup lama kami berjalan menuruni goa yang ada dan naik kembali hingga ke ujung sisi seberang. Kami pikir goa udah berakhir dan tembus keluar. Ternyata kami hanya berpindah goa saja, karena setelah melewati mulut goa berikutnya lintasan jalan tetap berlanjut keluar masuk melewati beberapa lorong dan tebing didalam perut gunung. Kami udah cukup capai dan hawa semakin pengap. Untung tidak lama kemudian ada tulisan lorong angin, uniknya disana angin yang berhembus cukup kencang sehingga kami sempat mendinginkan diri dengan berdiri di tengah lorong 😀 (ngisis-jawa).
Tidak lama kemudian sampailah kami di suatu titik dimana terdapat goa dengan lubang yang sangat dalam. Konon menurut tulisan yang ada dasar goa adalah 120m dari titik kami berdiri. Kami pikir setelah ini kami akan menemukan lubang jalan keluar karena udah cukup capai dan berkeringat karena kepanasan.

Tapi tidak semudah itu ferguso. Ternyata tidak ada pintu keluar, jadi kami harus balik lagi melalui jalan yang sama persis hahahaha…… dan konyolnya saat kami keluar di loket memang sudah ada tulisannya. Cuma kami ngga perhatikan karena tulisannya bahasa inggris. Yah lumayan pagi pagi olah raga dan sedikit sauna.
Saat kami keluar pengunjung sudah mulai banyak berdatangan apalagi saya lihat ada rombongan seperti pelajar yang datang cukup banyak sedang antri didepan loket.
Untunglah di dekat loket ada beberapa toko yang menjual souvenir dan minuman dingin sehingga kami bisa duduk dan minum.
Saat duduk istirahat saya mencoba menelpon driver Grab yang tadi pagi. Eh dianya masih diseputaran sana dan mau balik jemput kami hahaha mayan ngga perlu harap-harap cemas karena sudah pasti ada yang jemput.
Sekitar 10 menit kami menunggu dan akhirnya si driver datang. Perjalanan dilanjutkan ke Kellie’s Castle di cerita berikutnya ya gaes.




