Ada yang sudah pernah ke Cameron Highland di Pahang Malaysia? Saya ini kalo dibilang sebetulnya rada-rada oon, karena bayangan saya selama ini Cameron Highland ini adanya di dekat Genting. Karena kan Genting ini juga ada di Pahang. Tapi ternyata Pahang tuh buesarr friends wkwkwk, Genting di ujung timurnya Pahang dan Cameron Highland di ujung baratnya Pahang 😀 . Jadi kalo mau jalan ke Cameron Highland sebaiknya sekalian jalan ke Ipoh, karena jaraknya dekat.
Nah bagi kamu yang udah baca cerita petualangan saya di Ipoh dan sekitarnya, cerita saya lanjutkan ya. Jadi kami ber 3 berangkat dari terminal Ipoh Amanjaya menuju Tanah Rata Cameron Highland pukul 15 waktu Malaysia. Harga tiket 20RM/orang dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam. Karena kami sudah membeli tiket saat datang jadinya saat kami tiba di terminal Amanjaya tinggal menukarkan bukti bayar dengan tiket aslinya.
Sepanjang perjalanan hujan cukup lebat karena memang musim hujan. Saya salah pilih musim nih ternyata. Hingga tiba di Tanah Rata pun hujan belum berhenti. Cukup bingung juga sih karena terminal Tanah Rata kecil dan saat itu sudah sore menjelang malam.
Sebetulnya hotel kami tidak jauh dari terminal, karena menurut goole map hanya berjarak sekitar 300m saja, tapi kalo hujan yah tetap saja basah kan. Rencana udah mau naik taxi aja, tapi beberapa orang menyarankan coba saja jalan dulu lewat seberang jalan, karena di seberang berderet ruko yang cukup panjang. Ya udahlah kita nyeberang saja, ternyata ruko ini cukup panjang juga dan menurut google map ternyata hotel kami berada di sekitaran ruko ini. Untung aja tadi ngga pake taxi. Soalnya ternyata dekat banget dan kalo lewat ruko ini ngga basah.
Awalnya agak susah juga cari hotel kami, tapi setelah telpon ke pemilik barulah kamu tau kalo ternyata otelnya tuh ada di lantai dua dan lantai bawanya adalaha mini market. Jadi persis seperti yang saya ceritakan di Vloft Hostel Ipoh.
Bagi kamu yang mau jalan di Cameron Highland, sebetulnya agak dilema. Mau ikut tour atau jalan sendiri. Kalo jalan sendiri rada susah karena beberapa tempat letaknya saling berjauhan dan angkutan umum seperti Grab ngga ada disini. Kalo ikutan tour, kalo diitung itung jatuhnya kemahalan. Ini baru saya sadari setelah selesai tour. Jadi simak saja ya cerita saya supaya kamu tau berapa kira kira biaya totalnya ikut tour.
Paket tour Cameron Highland ini banyak macamnya, ada yang hanya setengah hari, ada yang satu hari, ada yang mulai sunrise. Setelah saya hitung-hitung akhirnya kami ambil yang mulai subuh dengan harga 118 RM/orang karena udah termasuk makan siang dan malam.
Pukul 6 pagi kami sudah di jemput oleh mobil untuk mulai perjalanan, ya betul pukul 6 pagi 😀 . Awalnya saat kami baca itinerarynya kami pikir tulisannya salah, tapi ternyata benar, di Cameroon Highland pukul 6 pagi itu masih gelap banget seperti pukul 4 WIB. Hujan rintik rintik masih turun, akibatnya kabut turun dan matahari enggan timbul. Rasanya start awalnya salah nih, mungkin harusnya kami ngga pilih yang mulai subuh. Jadi akhirnya kami didalam mobil saja mengunggu tanpa harus tau berbuat apa.
Pukul 7:30 suasana sudah mulai terang meski akhirnya gagal melihat matahari terbit. Mobil berangkat menuju mossy forest atau hutan hujan basah dalam bahasa Indonesianya. Rasanya tempat ini masih di tutup untuk umum, tapi beberapa travel tetap membawa tamu masuk ke dalam hutan lewat jalan samping. Karena pagi tadi hujan, otomatis tanah hutan menjadi becek dan berlumpur. Kami berusaha mencari tempat berpijak tapi tetap saja sepatu kami menjadi kotor dan basah.
Mossy forest, Brinchang, Pahang ini merupakan perbatasan antara Pahang dengan Perak. Dibeberapa titik tampak patok yang terbuat dari batu sebagai penentu batas negara bagian.
Karena semakin basah dan sepatu sudah kotor akhirnya diputuskan balik saja dengan hanya melihat hutan secukupnya. Betul-betul seperti masuk dalam hutan yang ada di film Lord of The Rings, basah, berlumut, berkabut dan misterius.
Sedikit jengkel sebenarnya, karena harusnya si Tour memberi tahu sebelumnya bahwa ada kemungkinan tour pagi bakal gagal. Serasa kena scam.



BOH Tea Plantation
Rute berikutnya adalah BOH Tea Plantation, ini adalah perkebunan teh besar yang produknya terdapat di mall dan toko-toko di Malaysia. Disini kami dapat menikmati udara pagi yang segar dan makan pagi di cafe yang ada. Terdapat aneka roti, cookies dan aneka olahan teh. Karena disini adalah perkebunan teh, maka kopi tidak di jual di sini ya hehehe.
Sebenarnya hampir sama seperti Kebun Teh Agro Wonosari yang pernah saya ikutin di Lawang. Selain cafe dan pemandangan yang menyejukkan, kita juga bisa ikut tour didalam pabrik menyaksikan cara bagaimana teh di kelola mulai dari daun hingga sampai dalam kemasan jual.
Disini juga dijual teh BOH yang sudah dalam kemasan didalam minimarketnya.
Sekitar satu jam lebih kami berada disini. Setelah puas berfoto dan sarapan, maka kami menuju ke mobil untuk melanjutkan ke tujuan berikutnya. Di BOH Tea Plantation ini tiket masuknya free ya sehingga pengeluaran kami hanya makan pagi saja.


Butterfly Garden Taman Rama-Rama
Lokasinya di tepi jalan raya. Lahannya ngga terlalu besar sih, cuma isinya lumayan menarik karena disini ada berbagai macam hewan terutama kupu-kupu yang sangat besar.
Tiket masuk 7 RM untuk dewasa dan 4 RM untuk anak. Dari bentuknya terlihat kalau tempat ini sudah rada jadul. Tiket masuk hanya di terima oleh seorang ibu tua yang berjaga di depan toilet. Saat masuk kami langsung di sambut oleh ratusan kupu-kupu hitam biru sebesar telapak tangan. Kita bisa berfoto dengan kupu-kupu tersebut secara bebas asal tidak melukai hewan tersebut.
Selain kupu, disini juga ada berbagai macam bunga yang cukup indah dan macam macam hewan seperti kelinci, tarantula, kura-kura dan lainnya.

Cameron Lavender
Nah lokasi ini yang menurut saya paling juara. Entah apakah lokasi ini masih baru atau emang terawat, karena saya lihat pengelolanya cukup profesional dan tidak asal asalan. Tiket masuk dewasa 10 RM dan anak 7 RM.
Dari awal masuk sudah terlihat banyak titik-titik yang sangat instagramable. Ditengah ruangan terdapat kebun bunga yang sangat cantik dengan bunga yang beraneka warna. Disini juga tersedia photospot khusus dimana kamu bisa berfoto dengan menggunakan photographer yang tersedia, hasilnya bisa langsung jadi.
Dilantai dua, selain terdapat lokasi yang instagramable juga ada kebun strawberry, penjualan strawbery segar dan penjualan hasil olahan strawberry seperti selai dan es krim, dijamin anak anak pasti suka.
Cameron Lavender ini hanya mempunya satu jalan masuk saja, jadi kamu pasti melewati semua area tanpa ada yang terlewatkan. Diujung paling akhir kamu dapat masuk ke toko yang menjual berbagai macam souvenir seperti bantal, asesoris, makanan, parfum, gantungan kunci, magnet dan banyak lainnya.
Cukup lama juga kami menikmati lokasi ini karena selain tempatnya cukup luas juga lokasinya memang sangat menarik.



Water Cress Valley
Sebenarnya tempat ini adalah restauran dengan perkebunan kecil. Bila kamu makan disini maka masuknya gratis, tetapi bila tidak makan akan di tarik 1 RM per orangnya.
Menurut kami, lokasi ini ngga worth it banget. Ngga ada apa-apanya. Sedikit kecewa sih, kami hanya berfoto beberapa menit saja dan langsung cabut ke lokasi selanjutnya.

Strawberry Farm
Lagi lagi kebun strawberry, di Cameron ini banyak banget perkebunan strawberry, tinggal pilih aja mau yang mana. Disini pun kami tidak terlalu antusias karena strawberrynya tidak terlalu bagus. Bila mau masuk ke kebunnya harus membayar lagi. Alhasil kami cuma duduk-duduk santai sambil menunggu driver membelikan makan siang untuk kami yang memang sudah dalam satu paket.
Makan siangnya hanya nasi goreng saja dan tidak ada yang istimewa.

Rose Center
Lokasi ini sebenarnya mirip-mirip dengan Cameron Lavender cuma lebih kecil berada di lereng bukit sehingga tiap areanya naik satu tingkat ke atas. Berbagai macam bunga ada disini. Bagi yang suka dengan bunga, cameron ini pasti sangat menarik. Tiket masuk RM 6 / orang.
Hari sudah semakin sore dan rasanya kok wisatanya cuma gini, gini aja. Entah apakah bagi orang eropa ini menarik? kalo saya bilang sih standar banget.
Meskipun waktu masih lama, kami akhiri saja tour ini mengingat tiap destinasi kami harus membayar tiket sendiri. Jadi kalau di hitung-hitung akhirnya biayanya besar juga per orangnya.

Pasar Tradisional
Nah ini lokasi terakhir kita, pasar tradisional. Harusnya sih pasar malem, tapi karena masih sore kami minta dibawa ke sini aja, toh kira-kira sama saja jualannya.
Disini yang dijual aneka barang, mulai sayur mayur, jajanan ala PKL, souvenir dan oleh-oleh hingga mainan anak-anak. Kamu dapat mencicipi aneka jajanan unik juga disini.


Harusnya selain lokasi diatas, ada beberapa lokasi lagi yang belum kami kunjungi seperti lorong waktu (semacam museum barang kuno atau pasar loak) dan beberapa lokasi lain. Cuma kami udah jenuh karena rasanya yg di lihat kok gitu-gitu aja plus masuknya bayar sendiri.
Akhirnya kami putuskan pulang aja ke hotel untuk jalan santai di seputar hotel. Karena makan malam kami udah dapat jatah jadinya ntar malem tinggal jalan ke depot yang di tunjuk.

Total pengeluaran untuk satu hari / orang keliling Cameron :
- Naik mobil RM 118
- Butterfly Garden RM 7
- Cameron Lavender RM 10
- Water Cress Valley RM 1
- Rose Center RM 6
- Total RM 142 atau sekitar Rp 500rb / orang
Bagi saya yang pejalan type ransel harga segini tergolong sangat mahal dengan apa yang didapat. Cuma emang susah untuk keliling tanpa ada angkutan umum di Cameron. Jadi bagi kamu yang pengen ke Cameron Highland silahkan dipikir take it or leave it.




